UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung
ekonomi Indonesia. Adopsi digital UMKM terdorong makin tinggi akibat pandemi
Covid-19, bahkan sebagian sudah masuk dalam ekosistem internet
of things (IoT). “IoT
adalah salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi usaha UMKM yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan dan mengurangi biaya,” ujar Mulyadi, Direktur Standardisasi
Perangkat Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat
Pos dan Informatika (SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dia
menyampaikan ini dalam Seminar Solusi Internet of Things untuk Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilaksanakan di Yogyakarta (08/06/2022).
Menurutnya setiap UMKM memiliki karakteristik dan masalah sendiri, sehingga
sebelum menerapkan IoT, penting bagi pelakuUMKM dan penyedia solusi IoT untuk
dapat mengenali masalah dan kebutuhan sehingga dapat menghasilkan solusi IoT
yang tepat guna. “Implementasi
IoT bagi UMKM sudah menjadi kebutuhan, apalagi dari sisi biaya saat ini tidak
akan menjadi masalah karena banyak solusi IoT untuk UMKM di berbagai sektor
yang dibuat oleh pelaku usaha IoT di level UMKM,” kata I Wayan Mustika, Pakar
IoT Universitas Gadjah Mada. Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia
Teguh Prasetya menjelaskan solusi IoT bagi UMKM memiliki dua peluang. Pertama,
peluang menjadi UMKM penyedia solusi IoT. Kedua, peluang bagi UMKM untuk
mengadopsi solusi IoT sehingga bisnisnya bisa berkembang lebih cepat dengan
efisiensi yang diperoleh setelah implemetasi solusi IoT. Sementara
Agung Kurniawan, General Manager Business
Development & SCM PT E-T-A Indonesia, salah satu pemenang
kompetisi IoT Creation 2021 mengakui peluang bisnis bagi UMKM sebagai penyedia
solusi IoT sangat besar terutama untuk perangkat, karena saat ini sebagian
besar masih impor.
“UMKM
yang menyediakan solusi bagi UMKM lain sangat dibutugkan. Paling penting di
konsep bisnis dapat diterima oleh pasar. Saat ini UMKM tidak perlu berinvestasi
di teknologi dalam jumlah besar karena mereka bisa menggunakan model bisnis
sewa, membayar sesuai dengan manfaat teknologi yang dinikmati,” ujarnya. |