• 8.00 : 18.00

Pandemi telah mengubah lanskap industri ritel, termasuk sektor e-commerce, yang sejak pandemi menikmati peningkatan tren penggunaan secara pesat.

Riset Hong Kong Trade Development Council pada Juni 2021 menyebutkan, saat pandemi menerjang secara ekstrim toko-toko ritel offline, pada waktu bersamaan pandemi juga mendorong kenaikan dramatis dari adopsi layanan digital di negara-negara ASEAN.

“Seiring berjalannya pandemi, ada percepatan dalam transisi digital juga dalam ekspansi e-commerce,” tulis Melissa Ho, periset HKTDC dikutip, Senin, (4/7/2022).

Memang, peran e-commerce dalam ledakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia selama pandemi tak bisa disangkal. Namun banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan digital, di saat itu pula keberlanjutan bisnis e-commerce mulai dipertanyakan.

Salah satu pemain besar e-commerce di Indonesia, Blibli, mengakui adanya tantangan dalam aspek tersebut baik selama maupun pasca pandemi. Dalam acara HKSAR (Hong Kong Special Administrative Region) 25th Anniversary Business Conference: “Resilience and Vibrancy: Hong Kong, Indonesia, and the ASEAN”, yang diadakan pada 24 Juni 2022 silam, Senior Vice President dan Head of Business Development Blibli, Yohanes Lukiman menyatakan, pihaknya menekankan pentingnya keberlanjutan bisnis sejak pendirian perusahaan tersebut di tahun 2011. Strategi ini membantu Blibli bertahan selama pandemi dan mencegah terjadinya PHK bagi karyawan. “Tidak pernah ada pemutusan hubungan kerja yang terkait efisiensi, jika dibandingkan dengan gelombang PHK di perusahaan-perusahaan teknologi yang dimulai sejak pandemi dan terus berlangsung hingga kini. Kami cukup yakin bahwa P&L [laba dan rugi] kami adalah yang tersehat di dunia e-commerce Indonesia,” katanya.

Selain itu, untuk tetap relevan dengan perkembangan pasar, Blibli mengembangkan strategi ritel omnichannel, yang disebut merupakan masa depan ritel. Menyusul akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. tahun 2021, Blibli disebut punya triple threat, yakni e-commerce Blibli, platform travel and experience tiket.com, dan supermarket premium Ranch Market, yang semuanya terhubung, sehingga bisa menyasar banyak kebutuhan belanja konsumen.

Omnichannel membuat konsumen bisa membeli dan menerima barang kapan dan dimana saja—misalnya memilih barang online dan mengambilnya di lokasi mana pun kami berada dan partner pick up point kami,” kata Yohanes pula.

Senada, CEO dari perusahaan digital internasional SQLI, Jonty Sutton, menyebut strategi omnichannel menjadi solusi untuk beradaptasi dalam berbagai situasi yang bisa mempengaruhi bisnis ritel.

Tak hanya itu, resiliensi dari sudut pandang ritel digital pasca COVID berfokus pada pertimbangan operasional. Investasi perusahaan lebih menuju ke waktu pengantaran yang lebih cepat, logistik, cara pembayaran, dan layanan berlangganan, dan inilah yang akan menarik konsumen, menurutnya.

Supply chain, logistik, dan sisi operasional, ini adalah bagian-bagian inti dari bisnis saat ini dan harus diperlakukan seperti itu,” pungkasnya.

Pandemi Covid-19 mempengaruhi sebagian besar kegiatan bisnis mulai dari kegiatan operasional, pemasaran dan penjualan, serta cara kita berkomunikasi dengan customer. Permintaan dan kebutuhan customer juga terus berubah secara dinamis. 

Menurut IdEA, penjualan e-commerce meningkat 25% selama pandemi. Volume transaksi meningkat hingga 78% dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan e-commerce mendadak meningkat berkali-kali lipat dibandingkan yang diprediksi. 

Ini merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan pelaku bisnis khususnya bisnis online, tetapi juga menjadi tantangan yang perlu diantisipasi. Pebisnis harus bisa secara jeli melihat peluang dari pertumbuhan ini dan melakukan inovasi untuk beradaptasi serta mengembangkan bisnisnya. Berikut beberapa prediksi tren industri e-commerce di tahun 2021 yang perlu diketahui pebisnis. 

Perilaku Belanja Berubah

Salah satu yang paling terlihat dan paling signifikan dampaknya adalah perubahan perilaku belanja konsumen. Akibat pandemi, konsumen beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bukan hanya generasi milenial saja, generasi sebelum-sebelumnya pun turut memanfaatkan e-commerce untuk berbelanja. 

Berdasarkan survei McKinsey, 2 dari 3 customer telah mencoba metode berbelanja baru. 65% akan terus menggunakan metode belanja tersebut. Sebagian besar customer juga berbelanja melalui smartphone mereka. Artinya, bisnis harus bisa menyajikan pengalaman belanja yang mulus, menyeluruh, dan mudah dilakukan melalui smartphone.

Kompetisi Digital Semakin Ketat

Walaupun pertumbuhan e-commerce meningkat pesat selama pandemi, peningkatan ini diikuti oleh tingkat kompetisi yang juga semakin ketat. Bisnis dan perusahaan terus berupaya untuk menciptakan berbagai inovasi untuk meraih lebih banyak penghasilan. 

Pemasaran dan konten digital menjadi andalan untuk menjangkau customer secara luas. Banyak bisnis yang mengalihkan anggaran mereka untuk fokus pada pemasaran digital baik melalui iklan, konten, dan lainnya. 

Tingginya kompetisi ini juga mempengaruhi biaya untuk beriklan secara digital. Maka itu, bisnis harus bisa merencanakan strategi digital yang kreatif dan benar-benar memahami lanskap digital sehingga bisa menjangkau target customer-nya dengan tepat dan optimal. 

Inovasi Lewat Riset Customer

Preferensi, permintaan, dan perilaku customer terus berubah. Maka itu, brand perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan melakukan riset customer secara berkala. Melakukan riset dapat membantu bisnis menyesuaikan bisnisnya dan melakukan transformasi dengan lebih tepat. Selain itu, riset juga membantu pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih pasti. 

Bangun Hubungan via Social Commerce

Saat ini banyak platform media sosial mulai mengembangkan fitur untuk mendukung bisnis, misalnya Instagram Shop dan Facebook Marketplace. Hadir pada platform dimana customer banyak menghabiskan waktu mereka dapat membantu bisnis untuk membangun hubungan dengan customer

Manfaatkan fitur-fitur yang ada dan bagikan konten-konten yang memberikan nilai atau manfaat bagi customer. Bangun interaksi dengan customer dan berikan respons yang cepat dan tepat sehingga customer merasa benar-benar dilayani dengan baik. 

Metode Pembayaran Beragam

Pembayaran via dompet digital menjadi metode pembayaran pilihan banyak orang selama pandemi. Pasalnya, metode ini minim kontak sehingga mengurangi risiko penularan. Terlebih lagi, saat ini semakin banyak bermunculan platform pembayaran digital. 

40% konsumen mengungkapkan bahwa mereka akan terus menggunakan pembayaran mobile saat berbelanja. Dengan meningkatnya penggunaan dompet digital sebagai metode pembayaran, pebisnis pun harus bisa menyediakan pilihan pembayaran yang beragam bagi customer-nya sehingga mereka pun bisa mengakses produk-produk yang ada dengan lebih mudah dan fleksibel.

Memahami perubahan dan tren yang ada, khususnya di tengah disrupsi akibat pandemi, merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis. Kemampuan untuk melihat peluang, menganalisis tren dan perubahan, serta memanfaatkan data dalam menerapkan strategi menjadi kunci untuk memajukan usaha. 

Kami percaya bahwa brand ritel mampu memberikan pelayanan terbaik melalui website e-commerce profesional dan mengadopsi teknologi omnichannel. Klik di sini untuk mengembangkan bisnis Anda bersama ICUBE.

Tentang ICUBE by SIRCLO

ICUBE adalah agensi yang menyediakan solusi teknologi dan e-commerce untuk bisnis ritel. Sebagai Magento Premier Solutions Partner di Indonesia sejak tahun 2010, ICUBE telah meluncurkan dan mengelola lebih dari 100 situs berbasis Magento serta meluncurkan produk Swift untuk memenuhi kebutuhan e-commerce dan omnichannel untuk bisnis berskala menengah. ICUBE dipercaya oleh klien lokal dan internasional, antara lain Singapura, Malaysia, Australia, Amerika dan Hong Kong yang mencakup merek-merek besar seperti Kawan Lama, Krisbow, KlikMRO, 9to9 Online, Hush Puppies, L'Occitane, Elemis, Venchi, Erha Store, Nutrimart, Eiger Indonesia, Royal Canin, Mitra10, Lotte Mart, dan masih banyak lagi.

Pada Mei 2020, ICUBE resmi melakukan aksi merger dengan SIRCLO, sebuah penyedia solusi e-commerce enabler terdepan di Indonesia. Aksi merger tersebut menggabungkan ribuan klien mereka, sekaligus menyatukan kekuatan kedua belah pihak untuk membantu lebih banyak bisnis dan brand melakukan transformasi digital yang efektif dan efisien.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved