Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan diantara
pelbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa
sasaran. Pengambilan keputusan pada hakikatnya pemilihan alternatif yang paling
kecil resikonya, untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian organisasi. Dalam prosesnya terdapat tiga kekuatan yang selalu
mempengaruhinya yaitu, dinamika individu, dinamika kelompok dan dinamika
lingkungan. TUJUAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPengambilan keputusan dalam
manajemen memegang peranan yang sangat penting, karena keputusan yang diambil
oleh seorang manajer adalah hasil akhir yang harus dilaksanakan oleh mereka
yang tersangkut dalam organisasi. Pengambilan keputusan diperlukan disemua
tingkat dalam organisasi. Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSANAlur/ proses pemilihan alternatif
tindakan/keputusan terdiri dari langkah-langkah berikut : Tahap Penelusuran (Intelligence Phase)Suatu tahap proses seseorang
dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari
aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. Tahap Perancangan (Design Phase)Tahap proses pengambil keputusan
setelah tahap intellegence meliputi
proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan
menganalisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan. Tahap Pilihan (Choice Phase)Pada tahap ini dilakukan proses
pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil
pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan
keputusan. Tahap Implementasi (Implementation Phase)Pada tahap ini merupakan tahap
pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun
serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau
dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan. KARAKTERISTIK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANSistem pendukung keputusan
dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus mengambil
keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa karakteristik sistem
pendukung keputusan (Oetomo, 2002): §
Interaktif, SPK
memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses
secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. §
Fleksibel, SPK memiliki
sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah dan memberikan
keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada pemakai. §
Data kualitas, SPK
memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang sifatnya
subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahan data. Misalnya:
penilaian terhadap kecantikan yang bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan
dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.
§
Prosedur Pakar,
SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau
juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan
suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu. |