“Ekonomi kreatif merupakan proses nilai tambah bersumber dari
kreativitas individu yang memiliki pengetahuan, teknologi dan seni-budaya
sebagai penghasil barang, jasa, atau karya seni. Jadi, dalam mengantisipasi
tantangan dari persaingan ekonomi kreatif yang mengglobal perlu kiranya
disiapkan sejumlah strategi. Selain penguatan infrastruktur digital, yang tidak
kalah penting adalah penguatan di sisi SDM talenta digital,” ungkapnya dalam
Webinar “5G dan Peran Insinyur Elektro dalam Pengembangan Transformasi Digital
Indonesia”, dari Jakarta, Sabtu (26/06/2021). Kepala
BRIN menyatakan dalam era ekonomi digital terdapat banyak peluang bisa
dihasilkan dan ada sejumlah tantangan yang harus dituntaskan bersama oleh
seluruh pemangku kepentingan. “Beberapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu; penggunaan sumber daya yang lebih efisien,
mendorong transparansi finansial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
mendorong adanya jejak digital (digital
footprint),” paparnya. Meski
demikian, menurut Handoko ekonomi digital dan teknologi digital bukan merupakan
tujuan melainkan perubahan perilaku dan efisiensi proses bisnis yang diharapkan
memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta pelaku usaha. Oleh
karena itu, Kepala BRIN mengingatkan di dalam era ekonomi digital semua orang
akan memiliki kesempatan yang lebih merata dalam perannya terlibat dalam
perekonomian. “idak seperti di era ekonomi konvensional. Ekonomi digital dan
inovasi digital membuka peluang bagi penciptaan dan juga peningkatan ekonomi
kreatif Indonesia secara besar-besaran,” jelasnya. Salah satu yang disiapkan pemerintah, menurut Handoko dengan
memperkuat industri TIK dalam negeri serta adopsi teknologi mutakhir seperti Artificial
Intelligence (AI), Big Data Analytics, dan Internet of
Things (IoT). Hal tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan
tata kelola SDM unggul sehingga inovasi digital dan ekonomi kreatif dapat terus
bertumbuh. “Inovasi digital harus terus berjalan paralel seiring perkembangan
hadirnya layanan 5G di Indonesia agar use case 5G dapat bernilai manfaat
maksimal khususnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” tutur Kepala BRIN. Webinar yang diselenggarakan Persatuan Insinyur Indonesia) dan
IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) Indonesia Section khususnya
bidang Government
Relation Chapter, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para
akademisi untuk bersinergi dalam membangun solusi teknologi berbasis 5G.
Selain Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, LT. Handoko, hadir
sebagai pembicara antara lain Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail; Dirjen Ilmate
(Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika) Kementerian
Perindustrian, Taufiek Bawazier. Hadir pula perwakilan ekosistem 5G
antara lain dari Telkomsel, PT. Tata Sarana Mandiri (TSM); ShintaVR;
Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI); serta Schneider
Electric. |