• 8.00 : 18.00

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya keamanan data dan kepercayaan (trust) digital kegiatan digitalisasi ekonomi. Terutama dalam proses onboarding digital Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sehingga mampu mencegah terjadinya penyalahgunaan data, penipuan, dan lainnya. "Saat ini adaptasi transformasi digital menjadi kunci bagi UMKM agar lebih resilien. Tercatat 86 persen pelaku UMKM bergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usaha, 73 persen memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82 persen berpromosi melalui internet. Untuk itu perlu adanya jaminan perlindungan bagi kegiatan ekonomi UMKM," kata Teten dalam keterangan resmi, Selasa (24/5).

Menkop melanjutkan, saat ini pemerintah menyiapkan digital economy policy yang lebih terbuka guna melindungi industri e-commerce dalam negeri, konsumen, dan para pelaku UMKM. Itu mengapa keamanan dan digital trust sangat penting untuk keberlanjutan ekonomi digital Tanah Air.

"Melalui forum task force B20 digitalisasi ini diharapkan menjadi rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah khususnya negara G20  terkait pembangunan dan ekonomi khususnya gugus digitalisasi. Termasuk adaptasi, hingga transformasi digital kepada UMKM agar lebih resilien," jelasnya.

Ia mengatakan, kegiatan ekonomi digital yang aman, juga mendorong tercapainya inklusi keuangan. Maka UMKM bisa mendapatkan manfaat secara riil, seperti kemudahan mengakses layanan keuangan dan pemahaman literasi digital yang lebih baik.

"Digitalisasi tentunya membantu UMKM dalam meningkatkan daya saing, mengembangan usaha, dan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi," ujar dia. Teten lantas menyebut, pangsa pasar ekonomi digital Indonesia diprediksikan mencapai 146 miliar dolar AS atau setara Rp 2.276 triliun dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025. 

Bahkan Riset McKinsey menyatakan, penjualan bisa meningkat hingga 60 persen jika melakukannya melalui e-commerce dan sociocommerce. Tak hanya itu, dari sisi layanan keuangan, jumlah nilai pinjaman dalam fintech mencapai Rp 19,06 triliun. Tentunya ini mendukung target inklusi keuangan pada 2021. 

Menurutnya, pendekatan inklusi dari hulu ke hilir dan sinergi ekosistem digital, merupakan fondasi utama bagi transformasi digital UMKM untuk mencapai kesejahteraan bersama di era digital. Tercatat, saat ini UMKM yang menyumbangkan 61 persen PDB Indonesia memiliki peran utama dalam peta ekonomi digital Indonesia. Data IdEA pada Agustus 2022 menyebutkan, sebanyak 20,2 juta pelaku UMKM telah tergabung pada platform e-commerce. Lalu sebanyak 1,6 juta produk UMKM onboarding dalam e-katalog belanja pemerintah pusat dan daerah pada 2022 (LKPP).

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved