• 8.00 : 18.00

Istilah “data warehouse” pertama kali diciptakan oleh Bill Inmon pada tahun 1990. Data warehouse merupakan sebuah kumpulan data atau database yang digunakan untuk membantu para eksekutif perusahaan dalam mengambil keputusan strategis lewat pembuatan laporan, on-line analytical processing (OLAP), data mining, dsb. Proses merancang dan membangun sebuah data warehouse disebut data warehousing, yang dimulai dari menentukan tujuan bisnis dari dibangunnya sebuah data warehouse, mengumpulkan dan menganalisa informasi dan proses bisnis, merancang  data model, mengumpulkan berbagai data source dan teknologi yang digunakan, serta perancangan dan implementasi proses extract, transform, load (ETL) yang pada umumnya terdiri dari tahapan-tahapan berikut:

1.      Data di-import dari berbagai sumber data

2.      Data dibersihkan (data cleansing) dan diorganisir secara konsisten sesuai dengan kebutuhan perusahaan

3.      Data diekstrak atau dimasukkan ke dalam data warehouse

 

Data warehouse dan BI (Business Intelligence) bukanlah sebuah produk, tetapi merupakan kombinasi dari berbagai tools dan teknologi untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam hal pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan efisien. Banyak orang yang masih mempercayai mitos yang mengatakan bahwa kesuksesan BI/DW adalah diukur dari banyaknya laporan yang dihasilkan, banyaknya dashboard dibuat, atau menggunakan berbagai macam ETL tools dan reporting toolsBI/DW merupakan business solution, dimana kesuksesannya diukur dari business value yang diberikan kepada suatu perusahaan, seperti meningkatkan penghasilan dan mengurangi biaya.

 

Setiap pengguna memerlukan data yang berbeda-beda dengan pengguna yang lainnya. Hal ini bisa berdasarkan jabatan, divisi/departemen tempat bekerja, kebutuhan, dan hal lainnya. Sebagai contohnya, pengguna yang berada di posisi manager dan direktur. Pengguna di posisi manager mungkin hanya memerlukan data yang berhubungan dengan kegiatan operasional saja seperti data laporan harian, mingguan, dan bulanan yang berguna untuk melihat laporan tentang bisnis yang sedang berjalan berdasarkan divisi/departemennya. Namun, berbeda dengan pengguna yang berada di posisi direktur. Pengguna pada posisi direktur memerlukan data yang lebih kompleks dan menyeluruh tentang perusahaan, yang mungkin saja dikumpulkan dari semua divisi yang ada di perusahaannya. Sehingga paradigma atau pandangan yang mengatakan bahwa semua pengguna memiliki data dan penggunaan yang sama adalah tidak benar. Setiap pengguna memiliki data yang berbeda-beda sesuai kebutuhannya. Data transaksional dan analitikal adalah dua hal yang berbeda. Data transaksional adalah data yang digunakan untuk kebutuhan operasional seperti insertupdate, dan delete. Sedangkan, data analitikal adalah data yang digunakan untuk kebutuhan untuk menentukan strategi dan taktikal yang akan dilakukan. Dengan demikian, data transaksional adalah data yang sedang digunakan untuk kebutuhan operasional, dan data analitikal adalah data histori. Data transaksional secara berkesinambungan/rutin selalu di-update, sedangkan data analitikal ada jangka waktu atau periode untuk melakukan pemrosesan. Untuk lebih jelasnya, tabel berikut akan memberi tahu secara lebih rinici perbedaan data transaksional dan analitikal.

https://mti.binus.ac.id/files/2017/04/2-640x419.png

Realitanya, data warehousing adalah proses yang kompleks dan membutuhkan resources yang cukup banyak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam merancang dan membangun data warehouse, agar data warehouse yang dibangun dapat menjadi business solutions yang efektif bagi perusahaan. Berikut ini adalah mitos dan fakta tentang data warehouse:

Data transaksional dan analitikal adalah dua hal yang berbeda. Data transaksional adalah data yang digunakan untuk kebutuhan operasional seperti insertupdate, dan delete. Sedangkan, data analitikal adalah data yang digunakan untuk kebutuhan untuk menentukan strategi dan taktikal yang akan dilakukan. Dengan demikian, data transaksional adalah data yang sedang digunakan untuk kebutuhan operasional, dan data analitikal adalah data histori. Data transaksional secara berkesinambungan/rutin selalu di-update, sedangkan data analitikal ada jangka waktu atau periode untuk melakukan pemrosesan. Untuk lebih jelasnya, tabel berikut akan memberi tahu secara lebih rinici perbedaan data transaksional dan analitikal. Setiap pengguna memerlukan data yang berbeda-beda dengan pengguna yang lainnya. Hal ini bisa berdasarkan jabatan, divisi/departemen tempat bekerja, kebutuhan, dan hal lainnya. Sebagai contohnya, pengguna yang berada di posisi manager dan direktur. Pengguna di posisi manager mungkin hanya memerlukan data yang berhubungan dengan kegiatan operasional saja seperti data laporan harian, mingguan, dan bulanan yang berguna untuk melihat laporan tentang bisnis yang sedang berjalan berdasarkan divisi/departemennya. Namun, berbeda dengan pengguna yang berada di posisi direktur. Pengguna pada posisi direktur memerlukan data yang lebih kompleks dan menyeluruh tentang perusahaan, yang mungkin saja dikumpulkan dari semua divisi yang ada di perusahaannya. Sehingga paradigma atau pandangan yang mengatakan bahwa semua pengguna memiliki data dan penggunaan yang sama adalah tidak benar. Setiap pengguna memiliki data yang berbeda-beda sesuai kebutuhannya.

 

 

 

 

 

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved