• 8.00 : 18.00

Biasanya, Intelligent Quotient (IQ) dijadikan sebagai tolak ukur kecerdasan dan kesuksesan seseorang. Faktanya, tes IQ saja tidak cukup untuk menggambarkan hal tersebut.

Oleh karena itu, para peneliti memperluas definisi kecerdasan untuk memasukkan seperangkat keterampilan yang lebih luas, salah satu hasilnya adalah emotional intelligence atau kecerdasan emosional.

Tahukah Anda? Kecerdasan emosi memiliki peran dan pengaruh yang tinggi dalam dunia pekerjaan. Konsep emotional intelligence pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Peter Salovey dan John Mayer di sebuah artikel pada tahun 1990 yang kemudian populer lewat buku yang ditulis oleh Daniel Goleman Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.

Emotional intelligence merupakan kemampuan yang cukup diperhitungkan di dunia pekerjaan agar setiap individu di dalam perusahaan dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas.

Sederhananya, baik atau tidaknya pekerjaan yang Anda lakukan secara tidak langsung dipengaruhi oleh kualitas emotional intelligence yang Anda miliki. Mari kenali lebih jauh pemahaman tentang emotional intelligence dan bagaimana cara meningkatkannya!

 

Apa yang Dimaksud Emotional Intelligence?

Emotional intelligence adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami emosi (baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri) dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Seseorang dengan emotional intelligence yang baik mampu mengontrol emosi saat marah, peka terhadap perasaan orang lain, dsb.

Dalam keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya menyumbang 4%. Kemampuan akademik bawaan, nilai tes, dan kelulusan pendidikan tinggi tidak bisa memprediksi seberapa baik kinerja atau kesuksesan yang akan dicapai seseorang. Sebaliknya, kecakapan khusus seperti empati, disiplin, dan inisiatif, dapat memengaruhi keberhasilan kerja.

Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang dalam menggunakan keterampilan yang dimiliki, termasuk keterampilan intelektual.

Sementara itu, kecerdasan emosional menurut Goleman adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

5 Indikator Kecerdasan Emosional

Dalam bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” Goleman juga menyebutkan 5 indikator kecerdasan emosional, yaitu:

1. Self-awareness: Menyadari perasaan atau keadaan yang sedang orang lain rasakan dan pengaruhnya terhadap orang lain.

2. Self-regulation: Menggunakan kemampuan emosional untuk mengatur emosi yang akan memunculkan reaksi atau perilaku tertentu.

3. Internal motivation: Mengambil keputusan sebagai bentuk optimisme, rasa penasaran, dan keinginan untuk mencapai sesuatu.

4. Empathy: Memahami emosi orang lain dan menggunakan kemampuan ini untuk merespon orang lain berdasarkan tingkat emosional.

5. Social skills: Menerapkan kemampuan emosional untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan sekitar.

Perlu Anda ketahui bahwa setiap orang mempunyai kemampuan emosional yang berbeda. Beberapa orang mempunyai emotional intelligence cukup baik, sementara ada yang menghadapi kesulitan untuk membangun emotional intelligence yang dengan seimbang.

Bahkan, sebuah penelitian mengemukakan bahwa, jika dibandingkan dengan kemampuan akademik emotional intelligence yang tinggi akan lebih berdampak pada ketahanan kesehatan fisik dan mental serta dapat memengaruhi kesuksesan di dunia pekerjaan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved