Salah satu tantangan terbesar
di era revolusi industri 4.0 saat ini adalah mengembangkan dan menerapkan
teknologi informasi (TI) dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Keberadaan smartphone tentu saja dapat
memudahkan kita semua dalam berbagai hal, mulai dari penyusunan agenda,
pemenuhan kebutuhan, bekerja, berkomunikasi dan lain sebagainya. Peningkatan
penggunaan smartphone menyebabkan bertumpuk pula jumlah data saat ini. Namun,
banyaknya data tersebut belum diidentifikasikan. Bahkan masih terdapat
data-data yang memiliki struktur tidak karuan. Oleh karena itu, diperlukan
suatu teknik atau cara yang dapat dimanfaatkan untuk merapihkan data agar
nantinya dapat digunakan diberbagai bidang. Teknik tersebut adalah data mining. Data mining sendiri merupakan
proses penggalian informasi yang bersumber dari tempat penyimpanan data dalam
jumlah yang besar. Data mining dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
melakukan prediksi atau ramalan, klasifikasi, dan klustering dengan cepat dan
tepat mulai dari prediski harga barang, minat pelanggan, riset pasar, harga
saham, hingga dan masih banyak lagi. Teknik data mining dilakukan dengan
memanfaatkan data-data transaksi yang ada di e-commerce ataupun sosial media.
Data mining pun dapat digunakan sebagai sumber utama dalam melakukan aksi
kejahatan digital. Untuk itu, kita sebagai pengguna aktif di internet harus
berhati-hati dalam pengisian data-data yang bersifat privasi, karena data
privasi yang disebarluaskan di internet merupakan tanggungjawab pengguna,
penyelenggara software development dan pemilik layanan. Jadi, jangan sampai
data disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Bagaimana caranya untuk mencegah penyalahgunaan
data yang sifatnya privasi? Berikut tips bagi anda untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan data bahkan pencurian data baik di e-commerce, email, penggunaan
aplikasi maupun dunia perbankan: Jangan lupa untuk menyalakan
notifikasi aplikasi pada smartphone. Pengaturan ini dapat anda lakukan pada
saat pertama kali melakukan instalasi. Pengembang aplikasi kerap menambahkan
beberapa fitur keamanan, salah satunya adalah pengaktifan notifikasi ke email
atau nomor ponsel yang terdaftar. Hal ini dilakukan agar dapat memantau
aktivitas apa saja yang dilakukan di aplikasi tertentu yang menggunakan data
atau akun pribadi anda. Jangan beritahu siapapun tentang password, PIN
ataupun OTP. Jika ada pemberitahuan yang meminta kode PIN atau OTP melalui
ponsel dan itu bukan anda yang menggunakan, maka segeralah keluar atau logout
dari aplikasi dan jangan berikan data apapun. Jangan beberkan nomor kartu.
Jangan pernah memberikan nomor kartu ataupun kode CVV anda kepada orang lain.
Karena dapat mengakibatkan terjadinya pembobolan rekening nasabah. Jangan sering-sering menggungakan kartu debit
saat berbelanja. Pada saat berbelanja dengan menggunakan kartu debit, kasir
akan menginputkan nomor yang tertera pada kartu anda ke komputer kasir. Lebih
baik menggunakan e-money atau transfer non-tunai. Gunakanlah data seluler. Khususnya untuk
transaksi-transaksi perbankan. Hal ini dikarenakan, banyak data nasabah yang
dicuri setelah menggunakan WiFi saat mengakses internet banking.
Gunakanlah kata sandi yang rumit tapi mudah
diingat. Untuk mencegah terjadinya pencurian data, sebaiknya gunakan kata sandi
kombinasi yang terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol khusus. |