Saat ini, dunia telah
memasuki era serba digital. Dengan pesatnya kemajuan teknologi membuat
masyarakat sangat bergantung pada teknologi dalam semua aspek. Seiring kemajuan
teknologi yang pesat tidak menutup kemungkinan akan maraknya kejahatan yang
muncul. Dapat kita lihat beberapa waktu kebelakang banyak sekali
kejahatan-kejahatan di era digital diantaranya adalah "Data Leakage"
atau Kebocoran Data yang tidak hanya menyerang pribadi namun juga sebuah
perusahaan ataupun instansi pemerintah. Kebocoran data
mengacu pada situasi di mana data sensitif secara tidak sengaja terekspos atau
diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Ancaman dapat terjadi melalui situs
web, email, hard drive, atau laptop. Kebocoran data berbeda dengan pembobolan
data, yang mana kebocoran data tidak dilakukan dengan sengaja namun dapat
terjadi begitu saja jika tidak ada kesadaran mengenai keamanan data tersebut. Lemahnya proteksi
data pribadi merupakan salah satu penyebab maraknya tingkat kebocoran data.
Selama proses pengelolaan masih tingginya tingkat abai akan aspek keamanan maka
kebocoran data pribadi ini akan tetap dan terus terjadi. Data pribadi berisi
informasi mengenai identitas seseorang. Bocornya data pribadi seperti email,
hingga nomor kependudukan dapat digunakan untuk melakukan kejahatan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dilansir dari
Jojonomic, ada beberapa hal yang dapat menghindari terjadinya kebocoran data
oleh sebuah instansi. Pertama, setiap instansi harus membuat kebijakan
keamanan. Misalnya menerapkan aturan setiap karyawan tidak boleh berbagi akun
dengan kolega lain, dll. Kedua, mengontrol isi email dengan memberikan filter
untuk mengklasifikasikan email ke dalam kategori yang berbeda seperti spam,
virus, penipuan dan lainnya. Ketiga, menerapkan endpoint protection yang
merupakan mengamankan endpoint pengguna atau end user device agar
terlindungi dari eksploitasi dari kejahatan siber. Terakhir, meningkatkan
keamanan data dengan penetration testing ataupun menggunakan bantuan
dari perusahaan IT yang menawarkan jasa perlindungan data. Di sisi lain,
keamanan data pribadi juga diperlukan dengan cara meningkatkan kecurigaan
sebagai bentuk kewaspadaan. Selanjutnya jangan memberitahukan password serta
kode OTP kepada pihak yang tidak berwenang serta jangan mengumbar data diri
yang dapat merugikan diri sendiri.
Setiap instansi
swasta dan pemerintah serta pribadi masing-masing harus meningkatkan kesadaran
akan kebocoran data pribadi ini. Karena, kebocoran data selain memiliki
kerugian secara financial juga dapat merugikan nyawa manusia. Peningkatan
kesadaran masyarakat akan bahaya yang akan terjadi ini perlu juga peran aktif
dari pemerintah serta lembaga yang memiliki pengaruh untuk sama sama memberikan
keamanan untuk kesejahteraan bersama. |