Smartphone atau telepon pintar
saat ini sudah menjadi hal yang lumrah untuk ditemui dalam kehidupan
sehari-hari. Bahkan anak-anak di usia Sekolah Dasar atau Taman Kanak-Kanak pun
sudah banyak yang memiliki telepon pintar mereka masing-masing. Seperti
yang dilansir dari maxmanroe.com, smartphone adalah telepon
seluler yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih dan berkemampuan
tinggi seperti komputer. Smartphone
dapat disebut sebagai komputer mini dalam bentuk telepon genggam. Orang-orang
dapat mengakses berbagai aplikasi komunikasi, pendidikan, sosial dengan hanya
menggunakan smartphone tanpa harus membuka komputer. Tidak
bisa dihindari jika penggunaan smartphone terkadang sangat dibutuhkan oleh para
pelajar atau mahasiswa. Tidak
jarang tugas-tugas di sekolah atau membuat mereka mau tidak mau mengakses
internet di smartphone mereka karena informasi yang mereka cari tidak ada di
dalam buku pelajaran mereka. Namun,
tidak sedikit pula dampak negatif dari penggunaan smartphone untuk pada
penuntut ilmu tersebut. Hal inilah yang membuat adanya pro dan kontra antara
manfaat dan kerugian dalam penggunaan smartphone dalam dunia pendidikan. Dampak Positif Smartphone1. Mempermudah komunikasi Tidak
bisa dipungkiri jika komunikasi saat ini sangat dipermudah dengan kehadiran
smartphone. Hal
ini juga berlaku dalam dunia pendidikan, di mana komunikasi antara guru –
pelajar – orang tua dapat berjalan dengan lebih mudah dan dapat dilakukan
secara massal melalui grup yang tersedia di aplikasi komunikasi, seperti
whatsapp, line atau telegram. Hal
ini dapat mengurangi resiko terputusnya informasi seperti yang sering terjadi
sebelum adanya smartphone, tidak sampainya pesan berantai karena berbagai
alasan misalnya tidak adanya pulsa, atau ada yang tidak menerima pesan karena
terlewat. Proses
berbagi informasi atau melakukan video konferensi untuk mengerjakan tugas juga
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan bantuan smartphone, dan hal
ini bisa sangat membantu dalam proses belajar. Misalnya
dalam tugas kelompok, ada anak yang tidak bisa datang, dia tetap bisa mengikuti
proses mengerjakan tugas kelompok melalui grup komunikasi yang ada. 2. Media hiburan Smartphone
memiliki banyak fitur hiburan dan ini dapat menjadi media untuk membantu para
pelajar atau guru untuk beristirahat sejenak dari kejenuhan mereka. Banyak
aplikasi hiburan yang bisa menjadi sarana untuk belajar sekaligus bermain bagi
mereka. Misalnya
games yang dapat meningkatkan kemampuan murid-murid yang dapat dipraktikkan
dalam kehidupan mereka, atau games yang mengasah kemampuan mengingat atau
berhitung. 3. Meningkatkan pengetahuan Salah
satu dampak positif smartphone adalah dapat membantu murid-murid untuk
mendapatkan informasi di berbagai mata pelajaran dengan sangat mudah. Smartphone
dilengkapi dengan berbagai aplikasi termasuk aplikasi pendidikan. Selain itu,
dengan bantuan mesin pencari seperti google, murid-murid dapat mengakses
berbagai informasi dan mengecek keakuratan informasi yang telah mereka
kumpulkan. Hal
ini sangat membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan dapat
meningkatkan pengetahuan mereka dan membantu mereka untuk meningkatkan prestasi
akademik mereka. 4. Meningkatkan kenyamanan
dalam belajar Banyak
pelajar atau guru yang merasa lebih nyaman dengan penggunaan smartphone saat
belajar ketimbang harus menghabiskan banyak waktu mereka untuk mencari sumber
informasi yang mereka perlukan dengan pergi ke perpustakaan. Smartphone
membantu mereka untuk menghemat banyak waktu dengan satu kali klik saja di
dalam kamar mereka dan dapat memanfaatkan waktu mereka untuk belajar atau
berkomunikasi dengan teman, keluarga atau guru mereka dalam waktu yang
bersamaan. 5. Tersedianya teknologi yang
lebih canggih Smartphone
memberikan banyak pilihan aplikasi berguna yang dapat membantu proses belajar,
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, dengan smartphone, kelas
dapat diadakan melalui telepon pintar. Tambahan
lagi, murid-murid dan guru-guru dapat mempelajari berbagai kemampuan baru dan
hobi melalui smartphone. Misalnya belajar bahasa baru, teknik menggambar,
memasak atau meningkatkan kemampuan public speaking dengan belajar melalui
telepon pintar mereka. 6. Mempertajam kemampuan
mengingat murid Smartphone
dapat menjadi media untuk mempertajam ingatan murid dalam proses belajar.
Dengan menggunakan smartphone, mereka dapat merekam, mengambil gambar, dan
mencatat seluruh pelajaran yg diberikan secara lengkap dan mempelajari kembali
di rumah. Hal
ini bisa mempermudah proses belajar bagi para murid sebelum ujian, atau saat
mengerjakan tugas dengan mendengarkan kembali atau menghafal materi yang telah
mereka simpan di dalam smartphone mereka. 7. Meningkatkan kemampuan dalam
mengatur waktu Dampak
positif dari penggunaan smartphone adalah meningkatkan kemampuan dalam mengatur
waktu mereka. Banyak aplikasi yang dapat membantu mereka untuk lebih
terorganisir dalam mengatur waktu mereka dalam belajar. Beberapa
aplikasi seperti notes, stopwatch, kalender, alarm, perekam, google drive,
office dan banyak lagi mampu membantu mereka dalam mencatat, menerima dan
mengirim dokumen. Mengatur
waktu belajar mereka sehingga mereka bisa lebih tepat waktu dalam belajar dan
mengatur skala prioritas dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Dengan
bantuan smartphone, murid-murid dapat menjadi murid terbaik dalam belajar dan
meningkatkan berbagai aspek dalam hidup mereka melalui manajemen waktu yang
tepat. Dampak Negatif SmartphoneSelain
memberikan dampak positif, smartphone juga memberikan beberapa dampak negatif
di dalam dunia Pendidikan. Dikutip
dari researchgate.com, Berikut beberapa dampak
negatif dari penggunaan smartphone: 1. Tidak fokus saat
belajar Smartphone dapat
mengalihkan perhatian murid-murid saat proses belajar mengajar. Kadang mereka
teralihkan perhatiannya dengan mengecek pesan teks, bermain games, atau hanya
sekedar mengecek media sosial. Tidak jarang murid
yang melewatkan beberapa pelajaran yang diberikan karena terlalu sibuk dengan
smartphone mereka. 2. Dapat menyebabkan
kecanduan Smartphone dapat
membuat murid-murid kecanduan dan tidak bisa lepas dari telepon pintar mereka.
Mulai dari bangun tidur sampai kembali mau tidur. Smartphone menjadi hal
pertama yang mereka cari dan ini membuat satu tren baru, nomophobia, yaitu
ketakutan yang muncul karena seseorang harus berpisah dengan smartphone mereka
seperti yang dilansir dari psychologytoday.com. Ketakutan-ketakutan
tersebut muncul karena sifat candu yang dirasakan oleh para murid.
Kecemasan-kecemasan muncul jika mereka kehilangan smartphone, kehabisan baterai
atau tidak ada sinyal yang berdampak kepada proses belajar mereka. Sebuah penelitian menyebutkan
58% dari laki-laki dan 47% dari perempuan menderita nomophobia dan
9% diantaranya merasa tertekan jika smartphone mereka mati. 3. Kurangnya interaksi
sosial di kehidupan nyata Dengan munculnya
banyak media sosial, membuat murid-murid memperbaharui apa yang terjadi dengan
kehidupan mereka melalu smartphone mereka. Hal ini menyebabkan
interaksi sosial di kehidupan mereka berkurang. Mereka lebih asik berinteraksi
melalui media sosial yang
tidak jarang berakibat mengganggu hubungan dengan teman, keluarga dan juga
mengganggu prestasi akademik karena lebih fokus bermain dengan smartphone
mereka. 4. Prestasi akademik
menurun Penggunaan smartphone
secara tidak tepat dapat menyebabkan prestasi akademik menurun. Salah satu
penyebabnya karena mereka tidak dapat mengingat atau menangkap informasi yang
diberikan saat proses belajar mengajar karena teralihkan perhatiannya oleh
smartphone mereka. 5. Membuat kurang
berempati dengan lingkungan sekitar Untuk orang-orang yang
sudah kecanduan dengan smartphone, akan cenderung lebih cuek dan kurang
berempati dengan apa yang terjadi dengan sekitar mereka karena sudah asyik
dengan smartphone mereka. Misalnya, disaat ada
acara pertemuan dengan keluarga atau teman-teman, tidak sedikit yang malah asik
menunduk dan bermain smartphone ketimbang saling bertukar kabar dan cerita
dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka. 6. Meningkatkan level
kecemasan dan depresi Media sosial menjadi
media berbagi dan biasanya orang-orang membagikan cerita mereka di sana, mulai
dari foto berlibur, kuliner, berita-berita bahagia lainnya. Hal ini dapat
meningkatkan level kecemasan dan depresi bagi orang lain yang tidak memiliki
kesempatan untuk merasakan kebahagiaan seperti yang dibagikan oleh
teman-temannya melalui media sosial. Dalam penelitian
berjudul Social Media Use and Adolescent Mental Health: Findings From the UK
Millennium Cohort Study yang dikutip dari sciencedirect.com, disebutkan jika 50% perempuan lebih
beresiko mengalami depresi dalam penggunaan media sosial jika dibandingkan
dengan laki-laki yang berada di angka 35%. Mengapa angka gejala
depresi lebih tinggi pada anak perempuan ketimbang laki-laki? Karena di usia
pubertas, anak perempuan cenderung lebih sensitif dan lebih memperhatikan
penampilan fisik. Tidak jarang mereka
akan membandingkan tampilan fisik orang lain yang mereka lihat di media sosial
dengan diri mereka dan hal ini dapat mempengaruhi tingkat stess mereka. Pelecehan online,
cyber bullying di media sosial juga bisa meningkatkan level kecemasan
murid-murid dan dapat membuat mereka stress dan depresi. 7. Risiko
penyalahgunaan smartphone Begitu mudahnya
mengakses internet melalui smartphone jika disalahgunakan untuk mengakses
situs-situs yang tidak seharusnya diakses oleh para pelajar. Misalnya digunakan
untuk mengakses pornografi dan tidak sedikit kasus pelajar yang melakukan
perbuatan tidak senonoh akibat kecanduan pornografi yang dapat diakses dengan
mudah melalui smartphone mereka. 8. Mengganggu
kesehatan Penggunaan smartphone
secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan penggunanya. Misalnya terganggunya
kesehatan mata mereka atau kurangnya waktu tidur mereka karena menggunakan
smartphone sampai larut malam. Hal ini berpengaruh
kepada tingkat konsentrasi murid-murid dalam belajar dan dapat membuat prestasi
akademik mereka menurun. 9. Mengurangi daya
tangkap otak dan daya ingat Smartphone dapat
mengakibatkan daya tangkap otak dan daya ingat pada pelajar menurun. Hal ini
disebabkan karena mereka cenderung mengandalkan smartphone untuk melakukan
berbagai hal seperti merekam percakapan, menggunakan mesin pencari untuk setiap
apa pun yang tidak mereka tahu. Otak tidak dilatih
untuk berpikir jika mengandalkan smartphone secara terus menerus dalam proses
belajar mereka dan tidak jarang hal ini menyebabkan daya tangkap mereka
berkurang. 10. Tindakan
kecurangan Mudahnya menggunakan
smartphone, bisa membuka kesempatan bagi murid-murid untuk melakukan tindakan
kecurangan saat ujian, baik mencontek dengan mengakses internet atau berbagi
jawaban dengan teman melalui media komunikasi. Tindakan mencontek
bisa terjadi karena murid-murid yang malas belajar akibat terlalu asik bermain
dengan smartphone mereka dan membuat mereka malas untuk belajar. Melalui penjelasan di
atas, ada banyak dampak positif dan negatif penggunaan smartphone dalam dunia
pendidikan.
Baiknya sebagai
pengguna smartphone, lebih bijak dalam penggunaannya, terutama bagi para
pelajar sehingga dapat meminimalisir dampak negatif dari penggunaan smartphone. |