• 8.00 : 18.00

Perubahan sosial budaya terjadi karena perubahan struktur yang ada di masyarakat. Salah satunya seperti terjadinya perubahan fungsi sosial. Ketika perubahan sosial terjadi, maka secara otomatis akan mempengaruhi hal-hal lain di dalam masyarakat itu sendiri. Terdapat dua faktor yang menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial. Kedua faktor tersebut berasal dari dalam atau faktor internal, dan berasal dari luar atau faktor eksternal. Berikut adalah penjelasannya.

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor pendorong terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakat. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Ada beberapa faktor yang masuk ke dalam faktor internal, antara lain adalah:

a. Demografi

Demografi adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk pencatatan statistik. Arti dari kata demografi sering dikaitkan dengan hal-hal kependudukan. Lalu, apa itu arti dari demografi?

Demografi memiliki beberapa arti. Demografi adalah data statistic yang menyangkut tentang populasi penduduk. Ini didasarkan atas beberapa klasifikasi. Seperti ras, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama dan pendidikan.

Selain itu, klasifikasi lain juga berkaitan dengan kepadatan penduduk, tingkat pendapatan dan sebagainya. Tingkat kelahiran dan tingkat kematian juga akan dibahas dalam demografi. Demografi adalah salah satu data yang sangat penting.

Saat pemerintah mengambil kebijakan, maka demografi akan menjadi pertimbangannya. Pemerintah lazim menggunakan demografi sebagai perencanaan. Perencanaan kebijakan sampai pembagian sumber daya. Kegiatan-kegiatan seperti itu harus memperhatikan demografinya terlebih dahulu.

Ada beberapa kebijakan pemerintah yang didasarkan pada demografi. Seperti pembangunan fasilitas untuk public, penyaluran subsidi, bantuan sosial dan lain sebagainya. Selain itu, dalam hal ekonomi perusahaan juga membutuhkan demografi.

Arti dari kata demografi juga erat kaitannya dengan penentuan pasar. Contohnya sebuah perusahaan produsen motor mewah. Mereka ingin menjangkau pasar di suatu negara, maka mereka harus mengetahui demografinya terlebih dahulu.

Perubahan yang dialami bisa menjadi hal baik atau menjadi hal yang buruk. Di Indonesia sendiri, perubahan jumlah penduduk terjadi melalui kelahiran dan kematian. Jumlah penduduk yang sangat besar akan menjadi masalah yang serius.

Khususnya pada daerah perkotaan. Jika jumlah penduduk semakin besar, maka permasalahan yang harus dihadapi juga semakin banyak. Pertambahan jumlah penduduk akan mempengaruhi berbagai hal.

Mulai dari pekerjaan sampai jumlah lahan yang tersedia. Selain itu, pertambahan jumlah penduduk juga akan mempengaruhi sarana serta prasarana di suatu daerah.

b. Adanya Penemuan Baru

Alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya juga dipengaruhi oleh adanya penemuan-penemuan baru. Perubahan sosial akan terjadi seiring dengan muncul penemuan baru. Penemuan baru tersebut bisa terjadi pada bidang-bidang tertentu.

Penemuan baru akan berpengaruh pada perubahan sosial. Ini berlaku baik untuk penemuan alat, rangkaian ciptakaan maupun penemuan gagasan. Penemuan baru yang diterima serta diakui oleh masyarakat disebut dengan invention. Terjadi pada discovery yang memerlukan waktu yang lama.

Contohnya seperti komunikasi dan teknologi. Semakin berkembangnya zaman, maka penemuan-penemuan akan semakin banyak. Terutama pada bidang teknologi.

Teknologi dan komunikasi sebenarnya adalah dua bidang yang berhubungan. Kita bisa mengambil telepon sebagai contohnya. Telepon adalah salah satu alat yang dihasilkan oleh teknologi.

Alat ini digunakan dalam hal komunikasi. Zaman dahulu, orang akan berkomunikasi melalui beberapa hal. Contohnya seperti surat menyurat.

Setelah zaman semakin berkembang, hadirlah telepon untuk berkomunikasi. Ini membuat masyarakat tidak perlu surat menyurat kembali. Zaman semakin berkembang, muncullah telepon pintar atau smartphone.

Smartphone adalah benda yang memberikan banyak perubahan sosial pada masyarakat. Orang-orang yang sering membaca koran, contohnya. Sebelumnya, mereka akan berlangganan koran setiap minggu.

Setelah itu mereka dapat mengetahui kabar apa saja yang terjadi pada minggu tersebut. Akan tetapi, saat ini kondisinya berbeda. Smartphone rupanya mengambil alih sedikit banyak hal di dalam kehidupan, tidak hanya untuk berkomunikasi saja.

Contohnya seperti hal-hal yang ada di koran tadi. Ternyata banyak orang yang beralih membaca melalui telepon pinar tersebut. Hal itu karena di dalam smartphone juga terdapat informasi yang ada di koran.

c. Konflik di dalam Masyarakat

Konflik adalah sebuah pertentangan atau perselisihan. Konflik bisa terjadi antar individu, antar kelompok, maupun individu dengan kelompok. Faktor terjadinya konflik di masyarakat juga beragam.

Penyebab yang paling umum terjadinya konflik adalah sebuah perbedaan. Seperti yang diketahui, Indonesia adalah negara dengan adat dan budayanya yang beragam, sehingga memiliki banyak perbedaan. Perbedaan inilah yang membuat hadirnya konflik di antara masyarakat.

Akan tetapi, masih banyak faktor yang berkaitan dengan hal itu. Sebagai gejala sosial, konflik adalah hal wajar yang terjadi pada masyarakat. Pasalnya, setiap individu maupun kelompok pasti memiliki sebuah keinginan.

Keinginan tentang kekuasaan, prestise, ingin kesejahteraan, dukungan sosial bahkan mengakses berbagai sumber daya. Contohnya jika memiliki keinginan yang sama dengan individu lain atau kelompok lain. Sedangkan sesuatu yang diinginkan adalah hal yang sulit didapatkan.

Inilah yang melahirkan kompetisi di antara masyarakat. Kompetisi tersebut sering berakhir dalam bentuk konflik. Perselisihan adalah hal yang mudah terjadi di antara masyarakat.

Akan tetapi, di dalam ilmu sosiologi, konflik adalah dampak dari interaksi sosial. Interaksi sosial dianggap dapat membawa efek asosiatif dan disosiatif. Selain itu, dapat mempererat antar individu atau antar kelompok.

d. Pemberontakan atau Revolusi

Masalah masyarakat yang ada di suatu negara tidak hanya konflik. Salah satunya adalah pemberontakan atau revolusi. Pemberontakan atau revolusi ini dapat menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial.

Pemberontakan ini umumnya muncul karena rasa ketidakpuasan. Ketidakpuasan tersebut dapat meliputi banyak hal. Salah satu contohnya seperti ketidakpuasan karena kebijakan pemerintah, atau penanganan suatu masalah.

Pemberontakan tidak dilakukan oleh satu orang saja. Akan tetapi, dilakukan oleh sebagian masyarakat. Mereka akan melakukan pemberontakan pada pihak-pihak yang memiliki kekuasaan.

Ketidakpuasan inilah yang akan mendorong pergerakan revolusi. Maka hal itu adalah wujud dari pemberontakan. Setelah itu, lahirlah perubahan sosial di antara masyarakat.

2. Faktor Eksternal

Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya. Berikut adalah penjelasannya.

a. Perubahan pada Lingkungan Alam

Salah satu hal yang memiliki peran sangat penting di kehidupan adalah lingkungan alam. Lingkungan alam memberikan peran yang begitu vital di dalam kehidupan manusia. Hal ini karena manusia hidup di dalam dan berdampingan dengan alam.

Lingkungan alam yang menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya adalah lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar akan mempengaruhi perkembangan semua makhluk hidup yang ada di bumi.

b. Pengaruh dari Kebudayaan Lain

Faktor eksternal ini adalah faktor yang cukup besar dalam menjawab alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya. Kebudayaan-kebudayaan lain yang masuk ke dalam masyarakat seringkali meninggalkan bekas. Bekas-bekas inilah yang membuat perubahan sosial budaya.

Akan tetapi, bekas yang dimaksud disini adalah kata lain dari terpikatnya masyarakat pada kebudayaan lain. Hal itu juga berdampak pada kehidupan masyarakat itu sendiri. Seperti budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia.

Kecenderungan antara hubungan fisik yang dilakukan oleh dua orang atau lebih tentu memiliki timbal balik. Artinya bahwa di antara anggota masyarakat pasti akan memberikan pengaruh pada kebudayaan. Kebudayaan masyarakat lain akan diterima dan akan berpengaruh pada masyarakat.

c. Peperangan

Peperangan juga menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya. Peperangan umumnya terjadi di antara kelompok dengan kelompok. Kelompok yang menang akan memaksakan kebudayaannya.

Perubahan sosial adalah salah satu dampak yang terjadi akibat dari adanya peperangan. Perubahan sosial yang terjadi ini akan melibatkan seluruh komponen dari masyarakat. Setelah itu akan membawa berbagai macam perubahan.

Perubahan yang terjadi di dalam tatanan masyarakat memiliki skala tertentu. Baik berskala besar maupun berskala kecil.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved