• 8.00 : 18.00

AI DAN IOT

IoT adalah teknologi yang membantu kita menata kembali kehidupan sehari-hari, tetapi kecerdasan buatan (AI) adalah kekuatan pendorong nyata di balik potensi penuh IoT. Dari aplikasi paling dasar untuk melacak tingkat kebugaran pengguna, hingga potensi jangkauannya yang luas di seluruh industri dan perencanaan kota, keterhubungan yang berkembang antara AI dan IoT berarti bahwa masa depan yang lebih cerdas dapat terjadi lebih cepat daripada yang mampu kita bayangkan sekarang.

Infografis berikut menyoroti teknologi dan trend terobosan yang memungkinkan terjadinya pergeseran itu.

 AI + IoT = Inovasi Superpower

Perangkat IoT menggunakan internet untuk berkomunikasi, mengumpulkan, dan bertukar informasi tentang aktivitas online pengguna. Setiap hari, mereka menghasilkan 1 miliar GB data. Pada tahun 2025, diproyeksikan ada 42 miliar perangkat yang terhubung dengan IoT secara global. Wajar jika jumlah perangkat ini bertambah.  Pada bagian inilah AI berperan — meminjamkan kemampuan pembelajarannya kepada konektivitas IoT.

 IoT diberdayakan oleh tiga teknologi utama berikut:

  • Artificial Intelligence (AI): Fungsi dan sistem yang dapat diprogram yang memungkinkan perangkat untuk belajar, bernalar, dan memproses informasi seperti manusia.
  • Jaringan 5G: Jaringan seluler generasi kelima dengan kecepatan tinggi, real time data processing yang hampir tanpa kelambatan
  • Big DataData: dalam jumlah besar yang diproses dari berbagai sumber yang terhubung ke internet. Secara bersama-sama, perangkat yang saling terhubung ini mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat kita di rumah dan di tempat kerja, menciptakan AIoT (“Artificial Intelligence of Things”) dalam prosesnya.
  • Segmen AIoT: Inilah empat segmen utama di mana AIoT memberikan dampak: wearables (perangkat yang dapat dikenakan), rumah pintar, kota pintar, dan industri pintar:

 Untuk Segmen dari AIoT terdiri dari:

 1. Wearables Perangkat yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar yang secara terus-menerus memantau dan melacak preferensi dan kebiasaan pengguna. Hal ini tidak hanya menyebabkan aplikasi yang berdampak besar di sektor teknologi kesehatan, tetapi juga berfungsi dengan baik untuk olahraga dan kebugaran. Menurut riset Gartner, pasar wearable device global diperkirakan memperoleh pendapatan lebih dari $ 87 miliar pada tahun 2023.

 2. Smart HomeRumah yang siap menanggapi setiap permintaan penggunanya tidak lagi terbatas pada hanya menjadi fiksi ilmiah, atau dongeng. Rumah pintar dapat memanfaatkan peralatan, pencahayaan, perangkat elektronik, dan lainnya, mempelajari kebiasaan pemilik rumah dan mengembangkan “dukungan” otomatis. Sehingga hal ini akan berdampak pada peningkatan efisiensi energi.

 3. Smart City

Dengan semakin banyak orang yang berduyun-duyun dari pedesaan ke perkotaan, kota akan berkembang menjadi tempat tinggal yang lebih aman dan nyaman. Dibarengi dengan investasi yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan publik, transportasi, dan efisiensi energi, inovasi smart city akan semakin berkembang. Sebagai contoh di New Delhi, terdapat aplikasi praktis AI dalam pengendalian lalu lintas yakni Intelligent Transport Management System (ITMS) yang digunakan untuk membuat ‘real time dynamic decisions on traffic flows’.

 4. Smart Industry

Tak kalah pentingnya, bidang industri mulai dari manufaktur hingga pertambangan mengandalkan transformasi digital untuk menjadi lebih efisien dan mengurangi human error.

 Dari “real-time data analytics” hingga sensor supply-chain, perangkat pintar membantu mencegah kesalahan yang merugikan dalam industri. Faktanya, Gartner juga memperkirakan bahwa lebih dari 80% proyek IoT perusahaan akan menggunakan AI pada tahun 2022.

 Potensi AI & IoT yang Belum DimanfaatkanSelain mempercepat proses, Inovasi AIoT juga menjanjikan untuk selangkah lebih maju ke masa depan yang lebih terhubung.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved