IoT
adalah teknologi yang membantu kita menata kembali kehidupan sehari-hari,
tetapi kecerdasan buatan (AI) adalah kekuatan pendorong nyata di balik potensi
penuh IoT. Dari aplikasi paling dasar untuk melacak tingkat kebugaran pengguna,
hingga potensi jangkauannya yang luas di seluruh industri dan perencanaan kota,
keterhubungan yang berkembang antara AI dan IoT berarti bahwa masa depan yang
lebih cerdas dapat terjadi lebih cepat daripada yang mampu kita bayangkan
sekarang. Infografis
berikut menyoroti teknologi dan trend terobosan yang memungkinkan terjadinya
pergeseran itu. AI
+ IoT = Inovasi Superpower Perangkat IoT
menggunakan internet untuk berkomunikasi, mengumpulkan, dan bertukar informasi
tentang aktivitas online pengguna. Setiap hari, mereka menghasilkan 1 miliar GB
data. Pada tahun 2025, diproyeksikan ada 42 miliar perangkat yang terhubung
dengan IoT secara global. Wajar jika jumlah perangkat ini bertambah. Pada
bagian inilah AI berperan — meminjamkan kemampuan pembelajarannya kepada konektivitas
IoT. IoT
diberdayakan oleh tiga teknologi utama berikut:
Untuk
Segmen dari AIoT terdiri dari: 1. Wearables Perangkat
yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar yang secara terus-menerus
memantau dan melacak preferensi dan kebiasaan pengguna. Hal ini tidak hanya
menyebabkan aplikasi yang berdampak besar di sektor teknologi kesehatan, tetapi
juga berfungsi dengan baik untuk olahraga dan kebugaran. Menurut riset Gartner,
pasar wearable device global diperkirakan memperoleh pendapatan lebih dari $ 87
miliar pada tahun 2023. 2. Smart
HomeRumah yang siap menanggapi setiap permintaan penggunanya tidak
lagi 3. Smart City Dengan
semakin banyak orang yang berduyun-duyun dari pedesaan ke perkotaan, kota akan
berkembang menjadi tempat tinggal yang lebih aman dan nyaman. Dibarengi dengan
investasi yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan publik, transportasi,
dan efisiensi energi, inovasi smart city akan semakin berkembang. Sebagai
contoh di New Delhi, terdapat aplikasi praktis AI dalam pengendalian lalu
lintas yakni Intelligent Transport Management System (ITMS) yang digunakan
untuk membuat ‘real time dynamic decisions on traffic flows’. 4. Smart Industry Tak kalah
pentingnya, bidang industri mulai dari manufaktur hingga pertambangan
mengandalkan transformasi digital untuk menjadi lebih efisien dan mengurangi
human error. Dari
“real-time data analytics” hingga sensor supply-chain, perangkat pintar
membantu mencegah kesalahan yang merugikan dalam industri. Faktanya, Gartner
juga memperkirakan bahwa lebih dari 80% proyek IoT perusahaan akan menggunakan
AI pada tahun 2022.
Potensi
AI & IoT yang Belum DimanfaatkanSelain mempercepat proses, Inovasi
AIoT juga menjanjikan untuk selangkah lebih maju ke masa depan yang lebih
terhubung. |