• 8.00 : 18.00

Pendidikan dan pelatihan penting bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan dari pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan pada bidang pekerjaan yang ditekuni. Melalui pendidikan dan pelatihan, manusia dapat mengaktualisasikan dirinya sehingga bukan hanya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman tetapi juga turut serta melaksanakan pembaharuan didalamnya. Dengan demikian pendidikan memiliki arti yang sangat penting  dalam pembaharuan dan perkembangan masyarakat yang menyeluruh (Dewantik, Mukminin, dan Waluyo, 2010).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman kanak-kanak (TK) merupakan tahapan awal pembelajaran sebagai pondasi dasar tahapan belajar selanjutnya. Mulai tahun 2015 pembelajaran PAUD menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian autentik diharapkan mampu mengoptimalkan potensi anak, sehingga anak usia dini tumbuh dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang mempuni, handal, kompetitif, kreatif, dan tangguh (Nugraha., et, al). Fokus pendidik PAUD tentunya pada pengembangan struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang bersifat autentik pada anak-anak PAUD. Pada bagian administrasi penyelenggaraan PAUD khususnya proses pendataan lembaga, aktivitas pembelajaran, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana membutuhkan waktu dan kerja tersendiri.

Perkembangan jumlah pendidikan PAUD di Indonesia yang terdiri dari TK, KB, TPA dan SPS dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah satuan pendidikan PAUD berbanding lurus dengan kelompok kerja operator PAUD. Data di Kota Semarang yang terdiri dari 16 kecamatan dengan jumlah total TK-RA 814, Kelompok Bermain 292, TPA 31 dan SPS 224 sehingga total keseluruan pendidikan PAUD di kota Semarang sebanyak 1.361 satuan pendidikan. Manajemen PAUD di tingkat kabupaten/kota saat ini dilakukan secara online. Dengan menggunakan aplikasi berbasis TIK, sistem penyelenggaraan dan pelaporan dapat dilakukan dengan lebih efisien.  Aplikasi Dapodik PAUD, Administrasi kelembagaan PAUD, dan RKAS Bantuan Operasional Sekolah termasuk pedoman dan panduan kegiatan penyelenggaraan PAUD semua harus menggunakan TIK untuk menunjang pekerjaan dan aktifitas para Operator PAUD untuk dapat memenuhi standar pelaporan yang telah ditetapkan. Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) merupakan kebijakan pengembangan sistem pendataan di lingkungan Kemendikbud yang berfokus pada 4 (empat) komponen data pokok yang meliputi: (1) data lembaga, (2) data pendidik, (3) data peserta didik, dan (4) subtansi pendidikan (Suryana, C, dkk, 2015).

Kelompok kerja operator PAUD (KKOPAUD) yang baru berusia dua tahun merupakan kumpulan operator pendidikan anak usia dini dengan misi : (1) meningkatkan profesionalisme SDM Operator sekolah dalam bidang Teknologi Informasi, (2) Membangun jaringan komunikasi dan informasi antar operator, (3) menjamin mitra kerja dengan pemangku kepentingan, (4) penyampaian informasi secara cepat, tepat, akurat dan dapat dipercaya, (5) meningkatkan validitas data dan persaudaraan dalam bekerja, baik, jujur, amanah dan solidaritas.

Tugas KKOPAUD secara umum terkait dengan Dapodik PAUD, Administrasi kelembagaan PAUD, dan RKAS Bantuan Operasional Sekolah termasuk pedoman dan panduan kegiatan penyelenggaraan PAUD. Tugas-tugas tersebut membutuhkan pengetahuan dan kemampuan dibidang TIK untuk dapat memperlancar penyelesaian tugas. Kemampuan dibidang TIK ini sebagian besar belum dimiliki oleh kelompok kerja PAUD sehingga tugas para operator masih banyak dihadapi kendala.

1.   Belum adanya sumber pembelajaran online sebagai rujukan belajar bagi para operator yang dapat diakses dari manapun dan kapanpun agar operator mudah mendaptkan panduan saat dibutuhkan. Sumber belajar atau panduan saat ini masih tersebar dengan format yang berbeda-beda, kurang lengkap dan masih non daring. E-lerning dapat digunakan sebagai teknologi untuk penyampaian bahan pembelajaran secara online menggunakan internet. Berbeda dengan kelas konvensional pada umumnya penyampaian bahan ajar hampir sepenuhnya dilakukan di dalam ruang kelas yang menyebabkan penyampaian bahan ajar bisa terlambat atau bahkan tidak tersampaikan jika pertemuan tidak terjadi. Hal tersebut dapat membuat perkembangan pembelajar menjadi terhambat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah suatu aplikasi E-Learning (Sukamto, 2012). Aset digital berstandar SCORM dapat dimanfaatkan untuk menyimpan objek pembelajaran dalam hal ini akan diterapkan sebagai panduan atau pedoman sekaligus sebagai sumber belajar bagi KKOPAUD. Sumber belajar yang akan disusun untuk pembelajaran bagi KKOPAUD sudah sesuai dengan standar ISO 19796-1 yang mengacu pada interoperability, accesibility, dan reusability. Melalui perancangan dan penerapan e-learning sumber belajar bagi KKOPAUD dengan standar SCORM ini diharapkan objek-objek panduan belajar tersedia secara terpadu didalam satu lokasi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun.   

2.   Para operator kesulitan ketika harus berbagi pakai penggunaan file atau dokumen bersama. Dalam hal kolaborasi antar operator diperlukan dukungan teknologi untuk digunakan sebagai peralatan yang dapat membantu aktivitas kolaboratif tersebut. Tuntutan dalam pekerjaan sebagai operator yang selalu berurusan dengan file, program, aplikasi dan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pendataan dan pelaporan membutuhkan media yang dapat membatu memudahkan untuk menyimpan, berbagi dan mempercepat proses dalam mengirim data, penggunaan dokumen dan sumberdaya lain. Seringkali penyimpanan manual non daring tidak setiap saat tersedia, operator akan menghadapi kesulitan ketika file dan dokumen harus tersedia setiap dibutuhkan.

       Komputasi awan ini memicu antusiasme institusi pendidikan untuk meningkatkan performa institusinya dengan mengandalkan solusi TI yang lebih efektif dan efisien. Secara umum, definisi cloud computing merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, namun tidak semua yang terhubung melalui internet menggunakan layanan cloud computing (Hurwitz, J., Bloor, R., Kaufman, M., Halper, F., 2009). Menurut Anand, Kamayani (2015), pada institusi pendidikan, Cloud Computing memiliki peran sebagai sebuah sumber daya yang tidak terbatas, mengurangi biaya upgrade untuk peralatan TI, aksessibilitas yang tidak terbatas, sebagai skill dan kompetensi, sebagai infrastruktur pembelajaran, sebagai sumber bahan belajar, sebagai alat bantu dalam fasilitas pembelajaran, sebagai pendukung manajemen pembelajaran dan sebagai sistem pendukung keputusan. Pernyataan ini didukung oleh Yadav, K (2014), dengan melakukan berbagi layanan TI dalam awan, institusi pendidikan dapat melakukan alih daya atas layanan pendukung yang dimiliki dan lebih fokus dalam memberikan perangkat yang bermanfaat bagi kesuksesan mahasiswa, dosen, fakultas dan  staff.  Teknologi cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hard disk (Buyya, R, et al. 2009).

       Layanan komputasi awan termasuk E-Mail yang terintegrasi dengan penympanan berbasis awan. Email pertama kali dikemukakan oleh Ray Tomlinson pada akhir tahun 1971. E-Mail merupakan bagian mendasar layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengguna teknologi ini dapat mengirimkan dan menerima surat secara digital menggunakan internet. Beberapa situs penyedia E-Mail yang terkemuka saat ini adalah Gmail, Hotmail, Yahoo! Mail dan lain-lain (Hassini, E. 2006). Selain email saat ini aplikasi cloud yang populer dan sudah mulai banyak digunakan untuk keperluan pendidian adalah Google Aps (aplikasi google) yang tersedia secara online dan gratis. Google Apps for Education (GAFE) saat ini sedang diperkenalkan di sekolah-sekolah Swedia dan berhasil menjadi teknologi informasi generik yang diterima yang dilihat sebagai objek sehari-hari (Lindh, et al., 2016). Google Aps yang populer digunakan di banyak lingkungan pendidikan di indonesia diantaranya adalah aplikasi form kuesioner (google form), dokumen online kolaboratif (google docs), tabulasi online kolaboratif (google sheet), slide presentasi online kolaboratif (google slide) dan perpustakaan pribadi online (google library). Google Apps merupakan paket layanan berbasis awan yang dapat menyediakan cara baru untuk bekerja sama secara online bagi perusahaan atau institusi pendidikan. Kegunaan dari Google Apps tidak hanya sebatas menggunakan email dan chatting, tetapi melalui konferensi video, media sosial, kolaborasi dokumen real-time, dan lain-lain. Google Apps terdiri dari layanan-layanan Google yang sudah ada yaitu Google Drive, Google Docs, Google Sheets, Google Slides dan Google Forms (Jayaprakash, S. And Chandar, V. 2015).

      Layanan media penyimpanan dan bagipakai file pada awan juga menjadi bagian penting layanan cloud. Layanan penyimpanan cloud seperti dropbox merupakan layanan penyedia data berbasis web yang dioperasikan oleh Dropbox, Inc. Dropbox menggunakan sistem penyimpanan berjaringan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data serta berkas dengan pengguna lain di internet melalui sinkronisasi data. Dropbox didirikan pada tahun 2007 oleh lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Drew Houston dan Arash Ferdowsi dengan modal awal yang didapat dari Y Combinator (Wood, K., 2015). Selain dropbox terdapat juga layanan google drive yang di integrasikan dengan layanan email dari google yaitu gmail. Drive dapat dimanfaatkan untuk transfer file atau pengiriman surat dengan attachment berukuran besar. Aplikasi-aplikasi cloud ini sangat bermanfaat untuk dikuasai oleh kelompok kerja operator PAUD.  






 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved