Pendidikan dan pelatihan penting bagi pengembangan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan dari pendidikan
dan pelatihan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan
pada bidang pekerjaan yang ditekuni. Melalui pendidikan dan pelatihan,
manusia dapat mengaktualisasikan dirinya sehingga bukan hanya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman tetapi juga turut serta melaksanakan pembaharuan didalamnya.
Dengan demikian pendidikan memiliki arti yang sangat penting dalam pembaharuan dan perkembangan masyarakat
yang menyeluruh (Dewantik, Mukminin,
dan Waluyo, 2010). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman kanak-kanak
(TK) merupakan tahapan awal pembelajaran sebagai
pondasi dasar tahapan belajar selanjutnya. Mulai tahun 2015 pembelajaran PAUD
menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian autentik diharapkan mampu
mengoptimalkan potensi anak, sehingga anak usia dini tumbuh dan berkembang
menjadi sumber daya manusia yang mempuni, handal, kompetitif, kreatif, dan
tangguh (Nugraha., et, al). Fokus pendidik PAUD tentunya pada pengembangan
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan
penilaian yang bersifat autentik pada anak-anak
PAUD. Pada bagian administrasi penyelenggaraan PAUD khususnya proses pendataan
lembaga, aktivitas pembelajaran, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana
membutuhkan waktu dan kerja tersendiri.
Perkembangan jumlah pendidikan PAUD di Indonesia yang
terdiri dari TK, KB, TPA dan SPS dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan. Jumlah satuan pendidikan PAUD berbanding lurus dengan
kelompok kerja operator PAUD. Kelompok kerja operator PAUD (KKOPAUD) yang baru berusia
dua tahun merupakan kumpulan operator pendidikan anak usia dini dengan misi :
(1) meningkatkan profesionalisme SDM Operator sekolah dalam bidang Teknologi
Informasi, (2) Membangun jaringan komunikasi dan informasi antar operator, (3)
menjamin mitra kerja dengan pemangku kepentingan, (4) penyampaian informasi
secara cepat, tepat, akurat dan dapat dipercaya, (5) meningkatkan validitas
data dan persaudaraan dalam bekerja, baik, jujur, amanah dan solidaritas. Tugas KKOPAUD secara umum terkait dengan Dapodik PAUD, Administrasi kelembagaan PAUD, dan RKAS Bantuan Operasional Sekolah termasuk pedoman dan panduan kegiatan penyelenggaraan PAUD. Tugas-tugas tersebut membutuhkan pengetahuan dan kemampuan dibidang TIK untuk dapat memperlancar penyelesaian tugas. Kemampuan dibidang TIK ini sebagian besar belum dimiliki oleh kelompok kerja PAUD sehingga tugas para operator masih banyak dihadapi kendala. 1.
Belum adanya sumber
pembelajaran online sebagai rujukan belajar bagi para operator yang dapat
diakses dari manapun dan kapanpun agar operator mudah mendaptkan panduan saat
dibutuhkan. Sumber belajar atau panduan saat ini masih tersebar dengan format
yang berbeda-beda, kurang lengkap dan masih non daring. E-lerning dapat
digunakan sebagai teknologi untuk penyampaian bahan pembelajaran secara online
menggunakan internet. Berbeda dengan kelas konvensional pada umumnya penyampaian
bahan ajar hampir sepenuhnya dilakukan di dalam ruang kelas yang menyebabkan
penyampaian bahan ajar bisa terlambat atau bahkan tidak tersampaikan jika
pertemuan tidak terjadi. Hal tersebut dapat membuat perkembangan pembelajar
menjadi terhambat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah suatu
aplikasi E-Learning (Sukamto, 2012). Aset digital berstandar SCORM dapat
dimanfaatkan untuk menyimpan objek pembelajaran dalam hal ini akan diterapkan
sebagai panduan atau pedoman sekaligus sebagai sumber belajar bagi KKOPAUD.
Sumber belajar yang akan disusun untuk pembelajaran bagi KKOPAUD sudah sesuai
dengan standar ISO 19796-1 yang mengacu pada interoperability, accesibility,
dan reusability. Melalui perancangan dan penerapan e-learning sumber belajar
bagi KKOPAUD dengan standar SCORM ini diharapkan objek-objek panduan belajar
tersedia secara terpadu didalam satu lokasi yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun. 2.
Para operator
kesulitan ketika harus berbagi pakai penggunaan file atau dokumen bersama.
Dalam hal kolaborasi antar operator diperlukan dukungan teknologi untuk
digunakan sebagai peralatan yang dapat membantu aktivitas kolaboratif tersebut.
Tuntutan dalam pekerjaan sebagai operator yang selalu berurusan dengan file,
program, aplikasi dan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pendataan dan
pelaporan membutuhkan media yang dapat membatu memudahkan untuk menyimpan,
berbagi dan mempercepat proses dalam mengirim data, penggunaan dokumen dan
sumberdaya lain. Seringkali penyimpanan manual non daring tidak setiap saat
tersedia, operator akan menghadapi kesulitan ketika file dan dokumen harus
tersedia setiap dibutuhkan. Komputasi awan ini memicu antusiasme institusi pendidikan
untuk meningkatkan performa institusinya dengan mengandalkan solusi TI yang
lebih efektif dan efisien. Secara umum, definisi cloud computing merupakan
gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan
pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan
program atau aplikasi melalui komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama,
namun tidak semua yang terhubung melalui internet menggunakan layanan cloud
computing (Hurwitz, J., Bloor, R., Kaufman, M., Halper, F., 2009). Menurut
Anand, Kamayani (2015), pada institusi pendidikan, Cloud Computing memiliki
peran sebagai sebuah sumber daya yang tidak terbatas, mengurangi biaya upgrade
untuk peralatan TI, aksessibilitas yang tidak terbatas, sebagai skill dan
kompetensi, sebagai infrastruktur pembelajaran, sebagai sumber bahan belajar,
sebagai alat bantu dalam fasilitas pembelajaran, sebagai pendukung manajemen
pembelajaran dan sebagai sistem pendukung keputusan. Pernyataan ini didukung
oleh Yadav, K (2014), dengan melakukan berbagi layanan TI dalam awan, institusi
pendidikan dapat melakukan alih daya atas layanan pendukung yang dimiliki dan
lebih fokus dalam memberikan perangkat yang bermanfaat bagi kesuksesan
mahasiswa, dosen, fakultas dan
staff. Teknologi cloud menawarkan
fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada
dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu,
pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan
data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hard disk (Buyya, R, et al.
2009). Layanan komputasi awan termasuk E-Mail yang terintegrasi
dengan penympanan berbasis awan. Email pertama kali dikemukakan oleh Ray
Tomlinson pada akhir tahun 1971. E-Mail merupakan bagian mendasar layanan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengguna teknologi ini dapat
mengirimkan dan menerima surat secara digital menggunakan internet. Beberapa
situs penyedia E-Mail yang terkemuka saat ini adalah Gmail, Hotmail, Yahoo!
Mail dan lain-lain (Hassini, E. 2006). Selain email saat ini aplikasi cloud
yang populer dan sudah mulai banyak digunakan untuk keperluan pendidian adalah
Google Aps (aplikasi google) yang tersedia secara online dan gratis. Google
Apps for Education (GAFE) saat ini sedang diperkenalkan di sekolah-sekolah
Swedia dan berhasil menjadi teknologi informasi generik yang diterima yang
dilihat sebagai objek sehari-hari (Lindh, et al., 2016). Google Aps yang
populer digunakan di banyak lingkungan pendidikan di indonesia diantaranya
adalah aplikasi form kuesioner (google form), dokumen online kolaboratif
(google docs), tabulasi online kolaboratif (google sheet), slide presentasi
online kolaboratif (google slide) dan perpustakaan pribadi online (google
library). Google Apps merupakan paket layanan berbasis awan yang dapat
menyediakan cara baru untuk bekerja sama secara online bagi perusahaan atau
institusi pendidikan. Kegunaan dari Google Apps tidak hanya sebatas menggunakan
email dan chatting, tetapi melalui konferensi video, media sosial, kolaborasi
dokumen real-time, dan lain-lain. Google Apps terdiri dari layanan-layanan
Google yang sudah ada yaitu Google Drive, Google Docs, Google Sheets, Google
Slides dan Google Forms (Jayaprakash, S. And Chandar, V. 2015). Layanan media penyimpanan dan bagipakai file pada awan juga menjadi bagian penting layanan cloud. Layanan penyimpanan cloud seperti dropbox merupakan layanan penyedia data berbasis web yang dioperasikan oleh Dropbox, Inc. Dropbox menggunakan sistem penyimpanan berjaringan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data serta berkas dengan pengguna lain di internet melalui sinkronisasi data. Dropbox didirikan pada tahun 2007 oleh lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Drew Houston dan Arash Ferdowsi dengan modal awal yang didapat dari Y Combinator (Wood, K., 2015). Selain dropbox terdapat juga layanan google drive yang di integrasikan dengan layanan email dari google yaitu gmail. Drive dapat dimanfaatkan untuk transfer file atau pengiriman surat dengan attachment berukuran besar. Aplikasi-aplikasi cloud ini sangat bermanfaat untuk dikuasai oleh kelompok kerja operator PAUD.
|