• 8.00 : 18.00

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa. Pembelajaran dilakukan melalui media online menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan media daring.


Menarik artinya menyenangkan atau menyukakan hati karena indahnya, mempengaruhi atau membangkitkan keinginan untuk memperhatikan. Sedangkan kreatif artinya memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan, bersifat atau mengandung daya cipta. Pekerjaan yang kreatif menghendaki adanya kecerdasan dan imajinasi.

Mengapa Harus Menarik dan Kreatif ?

Pembelajaran daring yang menarik akan menyenangkan dan dapat mempengaruhi atau membangkitkan keinginan pembelajar untuk memperhatikan materi yang disampaikan. Pembelajaran daring yang kratif akan mengajak pembelajar agar memiliki kemampuan untuk menciptakan atau berimajinasi dari apa yang dipelajari dan pemikiran yang kreatif akan mengasah kecerdasan dan membangkitkan imajinasi pembelajar dalam mempelajari sesuatu.

Bagaimana Gaya Belajar Seseorang ?


Ada empat jenis gaya belajar (learning style) seseorang. Gaya belajar yang dimaksud adalah cara belajar yang menjadi kebiasaan dan menjadi cara paling nyaman bagi orang dewasa untuk mempelajari sesuatu. Bahwa di dalam kegiatan belajar seseorang melibatkan empat aspek yaitu :

  • 1)      Pikiran (konseptualisasi abstrak –abstract conceptualization)
  • 2)      Perasaan (pengalaman konkrit –concrete experience)
  • 3)      Pengamatan (observasi reflektif –reflective observation)
  • 4)      Perbuatan (eksperimentasi aktif –active experimentation)

Setiap individu menurut Kolb hanya mempunyai kecenderungan mengkombinasikan dua aspeksaja.

Empat jenis gaya belajar orang dewasa


1. The accommodator

a)      Perpaduan karakter eksperimentasi aktif dan pengalaman konkrit.

b)      Kebiasaan belajar dari pengalaman kongkrit

c)       Menilai atas dasar intuisi yang lahir dari pengalaman dibanding teori.

d)      Teori dianggap terlalu abstrak dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-harinya.

e)      Berorientasi pada lingkungan sosial, lebih mempercayai kolega sebaya, daripada orang-orang yang dianggap “lebih mampu/pintar”.

f)       Lebih mudah mengambil manfaat dari teman-teman sebaya dengan gaya belajar yang relatif sama.


2. The assimilator

a)      Perpaduan antara karakter pengamatan reflektifdan konseptualisasi abstrak.

b)      Nyaman dengan cara belajar melalui konseptualisasi, seringkali lebih menggunakan logika saja.

c)       Cara pandangnya cenderung obyektif.

d)      enderung lebih memperhatikan sesuatu dibalik tema belajar

e)      Tidak terlalu fokus pada kolega sebayanya.

f)       Mereka akan belajar lebih baik dari para figur yang dianggapnya paling layak untuk didengar.

         3. The diverger

a)      Perpaduan karakter pengalaman konkrit dan pengamatan reflektif.

b)      Merasa nyaman dengan cara belajar pengamatan reflektif, lebih senang mendengarkan, dan cenderung lebih suka bereksperimen.

c)       Biasanya lebih suka mengambil jarak terlebih dahulu sebelum membuat keputusan atau penilaian.

d)      Cenderung introvert dalam situasi belajar, dibanding kolega sebayanya yang aktif, karena mereka ini cenderung mengamati, mendengarkan, dan belajar dari situasi tersebut.

   4. The converger

a)      Perpaduan karakter konseptualisasi abstrak dan eksperimentasi aktif.

b)      Akan aktif bereksperimentasi, seorang inovator, dapat belajar dengan baik dari pengalaman yang kongkrit.

c)       Termasuk orang-orang yang ekstrovert, tetapi tidak memandang setiap masalah dengan pendekatan yang khusus.

d)      Mencoba mengembangkan hipotesis dan secara aktif mengujicobanya.

e)      Mereka ini adalah tipe yang membenci ceramah, dan berbagai bentuk pembelajaran pasif lainnya.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved