Auditing membutuhkan
pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta
pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Keterlibatan
audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit. Auditing
adalah sebuah proses sistematis untuk secara obyektif mendapatkan dan
mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai
ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan
hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan. “Audit sistem
informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti - bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas
data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
menggunakan sumberdaya secara efisien”. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi
pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan
audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini
dipenuhi : · Perlengkapan
keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data
dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran. · Pengembangan
dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari
pihak manajemen. · Modifikasi
program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen. · Pemrosesan
transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap. · Data
sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat
diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah
ditetapkan. · File
data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.
SOFTWARE
YANG BANYAK DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN AUDIT Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software
(CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk
auditor. CAS adalah program komputer yang berdasarkan spesifikasi dari auditor,
menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
AUDIT OPERASIONAL atas suatu SIA Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit
operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan
keuangan. Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi
pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada
output sistem. Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi
seluruh aspek manajemen sistem informasi. Tujuan audit operasional
mencakup faktor-faktor seperti: · efektivitas,
efisiensi, dan pencapaian tujuan. · Pengumpulan
bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini : Meninjau kebijakan dokumentasi
operasional, melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta
personil operasional Prosedur pengumpulan bukti, cont. – Mengamati
fungsi-fungsi dan kegiatan operasional – Memeriksa rencana
dan laporan keuangan serta operasional – Menguji akurasi
informasi operasional – Menguji pengendalian
Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer
yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang
dilakukan untuk pengolahan transaksi/data, cukup user/pemakai tersebut hanya
dengan menginput data/transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut akan
terintegrasi dan bisa membuat informasi Laporan Keuangan yang up to date.
Dengan adanya Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer, maka BOSS (Branch Operation Support System) berjalan dengan lancar
sehingga dalam penyajian Laporan Keuangan memenuhi kriteria yang sudah
ditetapkan seperti : relevan, andal, dapat dimengerti, daya uji, netral, tepat
waktu, daya banding dan lengkap. Dengan demikian dalam penyajian Laporan
Keuangan dapat berupa informasi yang up to date dan juga sebagai dasar
pengambilan keputusan. |